Dia adalah sepupu Rasulullah shollallaahu ‘alayhi wa sallam. Generasi salafush sholih menyebutnya Habrul Ummah, Ulama Ummat ini. Sedangkan Umar bin Khaththab secara khusus menjulukinya “Pemuda yang Sudah Tua”, karena kedewasaannya dalam berilmu telah melampaui usianya. Dialah Abdullah bin Abbas. Dialah simbol perjuangan pejuang pencari ilmu yang pertama dalam sejarah Islam. Bagaimana tidak, jika Rasulullah saja mendoakannya, “Ya Allah, ajarkanlah kepadanya ilmu agama dan tafsir.” Beliau mendoakannya sambil mengelus pundak Ibnu Abbas.
Setelah Rasulullah wafat, Ibnu Abbas-lah yang paling gigih mempelajari Islam dari para sahabat, terutama yang belum sempat ia pelajari dari Rasulullah. Sehingga hal ini mengajarkan kepada kita bahwa kehidupan sebelum kelahiran kita menyimpan ruahnya ilmu, maka carilah dan pelajarilah. Tidaklah mengherankan apabila Ibnu Abbas akan segera mendengar seseorang yang tahu suatu hikmah atau sebuah hadits yang belum ia ketahui.
Bahkan suatu hari ia mendengar salah seorang sahabat memiliki satu hadits. Ia pun mendatangi rumahnya. Sampai di rumah sahabat itu, ternyata ia sedang tidur siang. Ibnu Abbas terus menunggu sampai sahabat itu bangun dari tidurnya. Penantian Ibnu Abbas di depan rumah sahabat itu membuat tubuhnya dipenuhi debu yang diterbangkan angin. Ketika sahabat itu sudah bangun lalu keluar rumah dan mendapati Ibnu Abbas, lalu berkata, “Wahai sepupu Rasulullah, apa yang membuatmu datang ke rumahku? Andai saja kau utus orang memberitahuku, aku akan datang ke rumahmu.” Maka Ibnu Abbas berkata, “Tidak! Engkau yang lebih pantas didatangi. Aku ingin belajar hadits darimu.”
Begitulah pemuda ini, kisahnya menjelaskan kepada kita bahwa orang yang mengetahui sederajat lebih ilmu dari pada derajatmu adalah orang yang patut engkau tunggu dan muliakan. Maka bertanyalah banyak-banyak, sebagaimana Ibnu Abbas mengatakan ilmunya meruah karena, “dengan banyak bertanya dan tidak berhenti berfikir.” Lalu keduanya diselimuti oleh sikap tawadhu' dan akhlak yang mulia yang ditempa dengan ibadah dan amal sholeh. Inilah Abdullah bin Abbas, tauladan dari generasi sahabat dalam semangat menuntut ilmu. [Ib'nu el-Hadj' Syoe'aib']